Pernah ngerasa iri pas lihat temen yang keliatannya selalu bahagia, percaya diri, dan kayaknya hidupnya tanpa beban? Sementara kamu sendiri sering mikir, “Aku kok gini-gini aja ya?” atau “Kenapa aku nggak bisa kayak mereka?” Jangan khawatir, kamu nggak sendirian. Banyak banget anak SMA yang tanpa sadar suka terlalu keras sama diri sendiri.
Di tengah tugas sekolah, drama pertemanan, ekspektasi orang tua, dan tekanan media sosial, nggak heran kalau kita kadang lupa buat peduli sama diri sendiri. Padahal, hal sesederhana menerima diri apa adanya — alias self-love — bisa bikin kamu lebih kuat, lebih tenang, dan lebih siap hadapi tantangan.
Nah, di artikel ini kita bakal bahas apa itu self-love dengan cara yang sederhana dan realistis, plus gimana kamu bisa mulai menerapkannya dari sekarang — tanpa perlu nunggu sempurna dulu.
Pahami Masalah Utamanya
Banyak remaja berpikir self-love itu cuma soal “sayang sama diri sendiri”. Tapi kenyataannya, praktik self-love itu lebih dari sekadar afirmasi di cermin atau bikin skincare routine. Self-love adalah cara kamu memperlakukan dirimu — baik dalam pikiran, tindakan, maupun pilihan sehari-hari.
Masalahnya, banyak siswa SMA yang justru jadi musuh terbesar buat dirinya sendiri.
Contoh:
-
Terlalu sering menyalahkan diri sendiri karena nilai jelek, padahal udah berusaha.
-
Merasa nggak cukup baik hanya karena nggak sepopuler temen-temen lain.
-
Membandingkan diri terus-menerus dengan orang lain di media sosial.
Tanpa sadar, ini bikin kamu kehilangan kepercayaan diri, jadi gampang stres, dan makin sulit berkembang. Padahal, masa remaja itu waktunya buat belajar, salah, dan tumbuh — bukan buat nuntut kesempurnaan.
Mulai dari Hal Sederhana
Nggak usah langsung mikir self-love itu harus liburan mewah atau motivasi tinggi tiap hari. Kamu bisa mulai dari hal kecil yang kamu kontrol sendiri, seperti:
-
Tidur cukup, jangan begadang terus buat scroll TikTok.
-
Makan tepat waktu, bukan cuma ngopi biar tahan belajar.
-
Ngomong ke diri sendiri hal-hal positif, walau sederhana. Misalnya: “Aku udah berusaha hari ini. Itu cukup.”
Coba juga bikin jurnal singkat setiap malam. Nggak usah panjang-panjang, cukup tulis satu hal yang kamu syukuri hari ini dan satu hal baik yang kamu lakukan. Dari situ, kamu bisa mulai lihat bahwa kamu layak dihargai — dimulai dari dirimu sendiri.
Cara Praktis Memulai Self-Love
Berikut beberapa cara sederhana dan realistis yang bisa kamu terapkan mulai hari ini:
1. Berhenti Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Media sosial cuma nunjukin highlight, bukan kenyataan lengkap. Setiap orang punya waktunya masing-masing, dan kamu nggak harus ikut jalur siapa pun.
2. Hargai Usaha, Bukan Hanya Hasil
Nggak semua hal bisa langsung sukses. Nilai ulangan jelek bukan berarti kamu gagal — tapi kamu udah belajar sesuatu buat perbaikan selanjutnya.
3. Perlakukan Diri Seperti Sahabat
Kalau sahabatmu gagal, kamu pasti bilang “Nggak apa-apa, coba lagi ya.” Jadi kenapa ke diri sendiri malah bilang “Aku bodoh”? Ubah dialog dalam kepala jadi lebih suportif.
4. Berani Bilang “Nggak” Saat Dibutuhkan
Kamu nggak harus selalu nurutin orang. Menolak itu bukan egois, tapi bentuk perlindungan diri. Kalau kamu capek, bilang istirahat. Kalau kamu nggak nyaman, bilang terus terang.
5. Lakukan Hal yang Kamu Suka
Nonton film favorit, gambar, nulis, denger musik. Aktivitas kecil yang bikin kamu happy itu juga bentuk self-love. Kamu berhak bahagia, bahkan tanpa alasan besar.
Studi Kasus Ringan: Cerita Rama
Rama adalah siswa kelas 11 yang dulunya gampang stres tiap kali hasil ujiannya nggak sesuai harapan. Dia sering nyalahin diri sendiri, sampai akhirnya kehilangan semangat belajar.
Tapi suatu hari, setelah ikut seminar di sekolah tentang kesehatan mental, Rama mulai coba journaling dan nulis afirmasi setiap malam. Dia juga mulai mengurangi waktu main media sosial, dan fokus ke hal-hal yang dia suka, kayak menggambar dan main musik.
Sekarang, Rama bukan tiba-tiba jadi “santai terus”, tapi dia lebih stabil. Kalau gagal, dia lebih cepat bangkit. Kalau capek, dia istirahat tanpa rasa bersalah. Dan yang paling penting, dia lebih percaya bahwa dirinya cukup — walau belum sempurna.
Kesalahan Umum yang Perlu Dihindari
❌ Mengira Self-Love Itu Sama dengan Egois
Banyak yang takut dibilang “narsis” atau “nggak peduli orang lain”. Padahal, mencintai diri sendiri justru bikin kamu lebih kuat untuk peduli sama orang lain juga — tanpa mengorbankan diri.
❌ Nunggu Orang Lain Menerima Dulu
Kalau kamu selalu nunggu dipuji baru bisa percaya diri, kamu bakal capek terus. Self-love harus datang dari dalam, bukan ditentukan oleh validasi luar.
❌ Berpikir Harus Sempurna Baru Layak Dicintai
Kamu nggak harus punya nilai 100, badan ideal, atau selalu bahagia buat merasa cukup. Self-love justru dimulai dari saat kamu sadar: kamu pantas dihargai meskipun belum sempurna.
Dorongan dan Aksi
Self-love itu bukan tren sesaat. Ini adalah bekal penting buat kamu jadi remaja yang kuat, tangguh, dan nggak gampang runtuh di tengah tekanan.
Mulai sekarang, coba luangin waktu 5–10 menit sehari buat diri sendiri. Entah itu untuk nulis jurnal, istirahat tanpa rasa bersalah, atau sekadar bilang ke diri sendiri: “Aku cukup.”
Ingat, kamu nggak harus nunggu jadi versi terbaik untuk mencintai dirimu. Justru dengan mencintai diri sekarang, kamu akan tumbuh jadi versi terbaikmu nanti.
Yuk mulai hari ini! Karena self-love itu bukan kemewahan — tapi kebutuhan. Dan kamu pantas dapet itu.
Leave a Reply
View Comments